Kamis, 23 Oktober 2014

Masalah Kejantanan Pria

Saat ini masalah kejantanan pria sering diacuhkan karena faktor malu dan hal lainnya, padahal masalah kejantanan pria ini sangat rentan sekali dengan resiko, karena masalah kejantanan pria berkaitan dengan jati diri keperkasaan seorang pria. Untuk itu sudah selayaknya kita tidak lagi mengindahkan masalah kejantanan pria demi masa depan kita serta keluarga. Berikut adalah beberapa masalah kejantanan pria yang biasa terjadi pada seorang pria.

Masalah Kejantanan Pria
Masalah Kejantanan Pria
1. Impotensi (Disfungsi Ereksi) adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi.
Impotensi biasanya merupakan akibat dari:
• Kelainan pembuluh darah
• Kelainan persarafan
• Obat-obatan
• Kelainan pada penis
• Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual.

2. Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri sampai selesai.
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.

3. Impoten adalah istilah lain dari lemah syahwat dan merupakan salah satu bagian dari disfungsi ereksi. Penyakit ini benar-benar merupakan keadaan yang amat menyedihkan bagi pria yang mengalaminya. Sebab pria tersebut tidak akan bisa melaksanakan kegiatan seksnya secara wajar. Ciri dari impotensi adalah tidak memiliki daya tahan yang cukup saat koitus terjadi, atau terkadang penisnya tidak dapat mengeras saat bercumbu atau saat akan melakukan hubungan seks. 

Tidak jarang perkawinan menjadi hancur karena penyakit ini.
Seiring berjalannya waktu dan usia perkawian,biasanya hubungan intim suami istri akan mengalami masa-masa kejenuhan.apalagi apabila kedua belah pihak istri atau suami,tdk saling menjaga dan merawat vitalitas dan kebugaran tubuhnya masing-masing nah, khususnya untuk kaum pria merawat organ intim vitalitas kelelakian menjadi sangat penting,agar istri menjadi sangat cinta.tak hanya itu,bahkan hal tersebut pada akhirnya akan membuat istri semakin lengket dan tidak berpaling ke pria lain.

Namun kini tidak usah khawatir lagi,setiap permasalahan pasti ada solusinya. Salahsatu alternatif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengkonsumsi jamu herbal, yaitu untuk mengatasi keluhan berbagai pria seperti:
>.Ejakulasi Dini
>.Lemah Syahwat
>.Impotensi
>.dan Gangguan Disfungsi Ereksi lainnya.

Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut.
Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.

Penyebab Impotensi
IMPOTENSI dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Namun, banyak pria menderita impoten karena gabungan kedua faktor tersebut.
Hal itu terjadi karena banyak pria merasa malu menceritakan masalah ini kepada orang lain, bahkan terkadang disimpannya sendiri hingga penyebab fisik kerap kali dibarengi oleh masalah psikis.
Faktor fisik penyebab impotensi antara lain:

1. Gangguan aliran darah: Penyakit yang dapat mengurangi aliran darah ke penis meliputi hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (kencing manis), dan penyakit peyronie (terbentuknya jaringan parut pada penis).
2. Gangguan persarafan: Keadaan yang dapat mengurangi atau menghambat hantaran saraf ke penis antara lain diabetes, cedera tulang belakang, pembedahan daerah panggul, kecanduan alkohol, ruasaknya saraf karena penyakit kelamin atau akibat pembengkakan saraf-saraf yang terjadi oleh penyakit difteri.
3. Gangguan hormonal: Keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini antara lain disfungsi testis (gangguan fungsi buah zakar), penyakit ginjal, liver, dan kecanduan alkohol.
4. Obat-obatan: Penyebab impotensi yang paling sering dijumpai adalah obat-obatan, seperti obat antihipertensi (obat tekanan darah tinggi), antidepresi, frankuilizer (obat penenang), diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran air seni),simetidin (obat maag), obat penurun berat badan, alkohol, opiat, heroin, amfetamin dan nikotin/rokok.

Faktor Psikis penyebab impotensi antara lain:
1. Stres: Stres karena masalah pekerjaan, pergaulan ataupun masalah keuangan dapat menyebabkan gangguan ereksi. 
Semakin keras usaha seorang pria untuk memperoleh ereksi ketika ia sedang mengalami ketegangan maka akan semakin buruk pula hasil yang dicapainya. Stres dapat menyebabkan impotensi begitu pula sebaliknya.
2. Depresi: Depresi dapat mengurangi tenaga pria dan menurunkan kemampuan seksualnya. Seorang pria yang depresi biasanya tidak mampu memperoleh ereksi dan ini akan menambah berat keadaan depresinya.
3. Kecemasan: Kecemasan memainkan peranan penting dalam terjadinya impotensi pada laki-laki, diantaranya kecemasan apakah dia akan mampu berereksi, mampu mempertahankannya dan mampu memuaskan pasangannya. Hal ini dapat dialami oleh sebagian besar kaum pria pada waktu tertentu. Tetapi bila terjadi terus-menerus maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya impotensi. Rasa takut terhadap kegagalan akan menimbulkan ketegangan. Dan ini akan menghambat terjadinya ereksi.
4. Informasi seks keliru: Informasi yang keliru mengenai seks juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Misalnya seorang pria yang mendapatkan pendidikan/pengertian seks yang negatif sehingga dia beranggapan bahwa seks itu merupakan perbuatan yang kotor/dosa. Atau seorang pria yang dibesarkan dalam lingkungan yang memiliki pemikiran keliru mengenai keperkasaan seorang pria sejati sehingga pria tersebut menjadi rendah diri dan hanya dapat ereksi jika berhubungan dengan wanita yang status sosial, ekonomi atau kontruksi tubuhnya lebih lemah darinya. Pria tersebut impoten bila berhubungan dengan isterinya tetapi tidak demikian halnya jika ia berhubungan dengan wanita lain, keadaan seperti ini tidak jarang mendorongnya untuk melakukan penyelewengan seksual dengan wanita lain.